Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Masyarakat di Banjar Bongan Gede, Desa Pakraman Bongan Puseh, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, menggelar tradisi mesuryak saat tiba hari raya Kuningan, Sabtu (17/4/2017). Menurut Bendesa Adat Banjar Bongan Gede, I Nyoman Parwata, mesuryak adalah tradisi yang dilaksanakan turun-temurun.

“Mesuryak bertujuan untuk mengantarkan roh leluhur kembali ke surga. Masyarakat kami meyakini bahwa pada hari raya Galungan lalu, para leluhur berada di rumah. Sepuluh hari kemudian, tepatnya pada hari raya Kuningan, mereka mengantarkan leluhur kembali ke surga dalam suasana suka cita dan bergembira, yaitu dengan bersorak-sorai sambil melemparkan uang ke angkasa, yang kemudian jadi rebutan banyak warga,” ujarnya.

Baca Juga :  Tandai Penyineban Karya IBTK Tahun 2024, Pj Gubernur Bali Nuek Bagia Pula Kerti

Uang yang dipakai dalam mesuryak pun bervariasi. Ada uang kertas pecahan mulai dari Rp 1.000 sampai Rp 100.000, juga uang logam.

Prosesi mesuryak dimulai sekitar pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00. Diawali dengan persembahyangan di rumah  masing-masing, lanjut persembahyangan di Pura Dalem Khayangan Tiga, dan kembali persembahyangan di merajan (pura keluarga besar).

Selanjutnya, warga membawa segala perlengkapan upacara, seperti banten dan sesajen, termasuk banten sebagai simbol Raja Duwata (leluhur) ke depan pintu gerbang rumah. Para pemangku atau orang yang dituakan melantunkan doa-doa, dan setelah itu dimulai prosesi mesuryak.

Warga yang berebut uang mesuryak ada yang saling dorong, namun tak ada yang boleh marah. Mereka berbaur dan bergembira bersama. (ita/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News