Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Sebanyak 1.082 dus soal ujian nasional kertas dan pensil  (UNKP) tingkat SMA/MA, SMA Luar Biasa dan SMK serta SMP sederajat tahun 2017 tiba di Bali, Minggu (26/3/2017). Rencananya, pada 7 April 2017 naskah soal UN tersebut akan didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota se-Bali

Pengiriman naskah UNPK tersebut menggunakan satu truk kontainer nopol AD 1814 GE dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Saat ini soal UN yang masuk kategori dokumen negara tersebut disimpan di gudang milik kantor Pos Indonesia di Jalan Kamboja, Denpasar.

Sebelumnya, perjalanan pengiriman naskah UN yang proses pencetakannya dilakukan oleh PT Adi Perkasa Makassar dilayarkan lewat laut dengan petikemas.

‘’Sudah datangnya soal UNPK SMA sederajat ini, kami pastikan UNPK SMA sederajat dapat berlangsung sesuai jadwal yakni mulai 10 April 2017,” jelas Kepala UPT Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan dan Tugas Perbantuan (BPTP-TP) Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Ni Made Metti Utami.

Baca Juga :  Astika Pande Paparkan Potensi Metaverse untuk Pendidikan di DTIK Festival 2024

Dia menyebutkan, proses pengiriman naskah soal-soal UN dari percetakan sampai ke Bali, termasuk keamanan menjadi tanggung jawab percetakan. Selama proses percetakan, pendistribusian dan penyimpanan soal UN dijaga ekstra ketat aparat kepolisian.

Metti menyebutkan, dengan datangnya naskah UN lebih awal seperti ini, pihak penyelenggara memiliki waktu yang cukup untuk mengecek jumlah soal yang akan didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota, sehingga tidak sampai kurang.

‘’Soal isinya tentu kita tidak bisa lihat, tetapi melalui jumlah sampulnya kita bisa ketahui jumlah naskah soalnya. Dengan demikian naskah soal tidak sampai kurang saat dibagikan kepada peserta UN pada hari H. Ya..mudah-mudahan isinya sesuai dengan tertera pada sampul, demikian pula LJK-nya mencukupi dan tidak rusak, sehingga nanti tidak terjadi kesalahan teknis saat pelaksanaan UN,’’ kata Metti.

Guna menjaga kerahasiaan dokumen negara tersebut, lanjut Metti, selama disimpan di gudang tersebut, keamanan naskah UN tetap dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Selain itu, juga dilibatkan tim dari Disdikpora Bali dan pihak percetakan.

Ditegaskan, di mana pun soal UN disimpan akan dijaga polisi. Termasuk ketika pendistribusian soal ke sekolah-sekolah serta membawa kembali lembar jawaban komputer (LJK) ke Denpasar. ‘’Artinya, pengawas maupun siswa baru melihat soal-soal UN pada hari H pelaksanaan UN sehingga peluang terjadinya kebocoran sangat kecil,’’ ujarnya.

Metti menambahkan, naskah soal-soal UN itu juga diamankan dengan sistem segel yang dibuat secara berlapis yakni hingga tiga lapis. Sistem segel tiga lapis itu merupakan standar wajib pengamanan naskah soal-soal UN.
Pertama, sampul soal disegel kemudian dimasukkan ke plastik dan langsung disegel untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam kardus kemudian disegel lagi. Segelnya sampai tiga lapis. Sistem ini diharapkan mampu meminimalisasi kemungkinan terjadinya kebocoran soal UN.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi Tangguh dan Mandiri, Disdikpora Badung Gelar Pelatihan Wirausaha Muda

Metti menjelaskan, UN tahun ini diberlakukan dua sistem yakni sistem UN berbasis kertas dan pensil dan UN berbasis komputer. Pihaknya berharap pelaksanaan UN berbasis kertas dan pensil jenjang SMA/SMK yang digelar bersamaan dengan UNBK dari 10-13 April 2017 dapat berjalan lancar.

UN berbasis kertas dan pensil  akan diikuti oleh 21.277 peserta yang terdiri atas 13.468 siswa SMA/MA, sebanyak 7.778 siswa SMK, dan 31 siswa SMALB. (tis/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News