Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Banyak perbedaan yang terdapat pada Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2016/2017 yang digelar tahun ini dibandingkan dengan pelaksanaan UN tahun sebelumnya. Salah satu kebijakan baru yang diterapkan pada UN tahun 2017 ini adalah ditiadakannya ujian nasional perbaikan (UNP).

Bagi siswa yang ingin memperbaiki nilai ujian nasionalnya dapat mengikuti ujian susulan yang juga berfungsi sebagai ujian nasional perbaikan. “Ujian nasional untuk perbaikan tetap ada, hanya saja waktunya tidak khusus seperti UN Perbaikan pada tahun lalu,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Nizam, seperti dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Nizam mengatakan, Kemendikbud akan tetap melayani para lulusan SMA/sederajat yang ingin memperbaiki nilai UN melalui momentum ujian susulan. “Jadi ujian susulan diselenggarakan sekaligus untuk anak-anak yang mau memperbaiki nilai UN. Ujian susulan tahun ini bisa jadi ujian nasional perbaikan untuk lulusan tahun lalu, sedangkan lulusan tahun ini bisa melakukan perbaikan pada ujian susulan tahun depan,” tuturnya.

Salah satu pertimbangan ditiadakannya UNP pada tahun ini, kata Nizam, adalah hasil evaluasi dari UNP tahun lalu. Pada UNP tahun 2016, tercatat sekitar 160.000 lulusan SMA/sederajat yang mendaftar sebagai peserta UNP. Namun, pada hari penyelenggaraan UNP, dari jumlah tersebut hanya terdapat kurang dari 10 persen peserta yang hadir untuk ujian. “Ini berarti dari sisi sumber daya tidak efisien. Boros jadinya,” tutur Nizam.

Baca Juga :  Atasi Blind Spot di Jalan Raya, Puluhan Siswa Dapatkan Edukasi #Cari_Aman

Syarat mengikuti ujian susulan untuk memperbaiki nilai UN adalah memiliki nilai kurang dari atau sama dengan 55,0. Berdasarkan Prosedur Operasional Standar (SOP) Penyelenggaraan UN Tahun Pelajaran 2016/2017, nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 sampai dengan 100. Tingkat pencapaian kompetensi lulusan masuk kategori kurang, jika nilai yang diperoleh siswa kurang dari atau sama dengan 55,0.

Sementara itu, SMK TI Bali Global Denpasar, melaksanakan simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Kepala SMK TI Bali Global Denpasar, Gusti Made Murjana, mengatakan simulasi ini adalah yang kedua kalinya digelar dan akan ada lagi simulasi ketiga. Simulasi pertama dilaksanakan pada akhir 2016.

Baca Juga :  Astika Pande Paparkan Potensi Metaverse untuk Pendidikan di DTIK Festival 2024

Selain melaksanakan simulasi, pihak sekolah juga melakukan pemantapan dengan mengadaan les tambahan bagi para murid. “Kita siapkan siswa dengan matang agar mereka tidak kesulitan saat pelaksanaan UNBK,” imbuhnya.

Menurut dia, kegiatan ini sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal yang yang tidak diinginkan yang mungkin saja terjadi saat UNBK. “Simulasi dilaksanakan agar kita bisa mengetahui apa kendala dan hambatan sehingga bisa diperbaiki atau dibenahi sehingga tidak lagi terjadi saat pelaksanaan UNBK,” ujarnya. (tis/bpn; foto : google.com)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News