Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Ujian Nasional (UN) 2017 mengalami banyak perubahan, khususnya untuk sekolah menengah atas (SMA). Salah satunya, ada kebijakan siswa diberi kekebasan memilih mata pelajaran program peminatan yang di-UN-kan dan mengurangi mata pelajaran yang di-UN-kan.

“Pada UN 2017, ada regulasi baru memberikan pilihan pada anak agar dapat memberikan dampak positif kepada siswa. Adanya soal pilihan ini agar siswa bisa fokus pada masalah pendalaman materi ujian. Kebijakan tersebut dapat mengarahkan anak kepada perminatan tertentu,’’ ujar  Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali, Wayan Serinah, Kamis (2/2/2017).

Di samping itu, ada regulasi mengurangi jumlah mata pelajaran yang di-UN-kan, dari enam menjadi empat. Biasanya pada UN tingkat SMA ada enam mata pelajaran yang diujikan yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ditambah tiga mata pelajaran sesuai program.  Maka pada UN tahun ini, pada ujian peminatan hanya satu mata pelajaran saja yang diuji. “Siswa hanya wajib mengikuti UN untuk empat mata pelajaran,” ucapnya.

Semisalnya, untuk program IPA, bisa memilih Biologi, Kimia atau Fisika untuk UN. Sedangkan program IPS memilih mata pelajaran Sosiologi, Geografi, atau Ekonomi. Hal ini juga berlaku untuk jurusan bahasa. Mereka bisa memilih Bahasa Asing, Antropologi dan Sastra, serta wajib mengikuti UN mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

Baca Juga :  Astika Pande Paparkan Potensi Metaverse untuk Pendidikan di DTIK Festival 2024

Sesuai POS UN yang diterbitkan BSNP, peserta UN dialokasikan waktu 120 menit untuk mengerjakan soal-soal ujian yang berbentuk multiple choice (pilihan ganda). Untuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris jumlah soal terdiri dari 50 butir soal.  Sedangkan Matematika dan mata pelajaran peminatan sesuai program terdiri dari 40 butir soal, kecuali untuk mata pelajaran pilihan program Bahasa yakni mata pelajaran Antropologi dan Bahasa Asing (Arab, Jepang, Jerman,Perancis, atau Mandarin) jumlah soalnya 50 butir soal.

Serinah mengungkapkan, secara teknis siswa diminta mendaftarkan pilihan melalui sekolah. Kemudian sekolah yang akan mendaftarkan bersamaan dengan pendataan UN dan UNBK. Dari target pendataan yang ditenggat 31 Januari 2017 lalu, masih ada sekolah yang belum mendaftarkan siswanya. Namun demikian, ia juga mengaku optimis bahwa waktu yang tersisa cukup untuk menyelesaikan pendataan pilihan mapel siswa.

Baca Juga :  Porsenijar Badung 2024 Resmi Ditutup, Disdikpora Siapkan Atlet untuk Porjar Bali

Sesuai jadwal, UN SMA/SMK di Bali digelar bersamaan pada 10-13 April 2017. Selain UN, Kemendikbud juga menyelenggarakan USBN. (pra/bpn; foto : google.com)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News