BALIPORTALNEWS.COMDalam upaya pengurangan resiko bencana kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyelenggarakan workshop tindak lanjut mitigasi partisipatif (pemasangan webbing jute dan penanaman rumput vetiver) di ruang pertemuan Kantor BPBD Kabupaten Badung, Kamis (24/11/2016).

Workshop dibuka Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung Drs. I Nyoman Wijaya. Hadir pada kesempatan tersebut  Direktorat penanggulangan resiko bencana BNPB Pusat Firza Ghozalba serta Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov. Bali I G N Semawa.

Kepala  Pelaksana BPBD Badung I Nyoman Wijaya menyampaikan, mitigasi pada umumnya dilakukan dalam rangka mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana, baik itu korban jiwa atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia. Untuk itu mendefinisikan rencana atau strategi mitigasi yang tepat dan akurat perlu dilakukan kajian resiko.

Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan berkelanjutan dan seharusnya sudah dilakukan dalam periode sebelum kejadian bencana yang seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan dan bahkan memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan semula.

Baca Juga :  Bascomm Gelar Lokakarya Pariwisata Bali, Mendongkrak Pasar Australia dan Eropa

Pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat merupakan proses pengelolaan resiko bencana yang melibatkan secara aktif masyarakat yang beresiko dalam mengkaji, menganalisis, menagani, memantau dan mengevaluasi resiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya.

Bencana yang kerap terjadi di Kabupaten Badung seperti banjir, tanah longsor, kekeringan anomali cuaca, biasanya masih dapat diramalkan sebelumnya, namun demikian realitas kejadian atau bencana yang timbul selalu saja memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian harta benda.

Penanggulangan bencana merupakan upaya yang dilakukan bersama oleh para pemangku kepentingan, dengan peran dan fungsi yang saling melengkapi yang pada dasarnya penanggulangan bencana adalah bagian dari proses pembangunan sehingga mewujudkan ketahanan terhadap bencana.

“Dengan dilaksanakannya workshop ini dapat mengingatkan kepada kita semua pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan baik aparatur pemerintahan maupun masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana dalam rangka menuju badung tangguh bencana,” jelasnya.

Sementara itu ketua panitia I Wayan Suja melaporkan tujuan dan sasaran kegiatan workshop ini yaitu menyampaikan konsep mitigasi struktural partisipatif sebagai upaya dalam pengurangan resiko bencana kepada masyarakat dan diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi langsung serta dapat meningkatkan kemampuan perangkat pemerintah daerah sebagai fasilitator pembangunan khususnya di sektor pengurangan resiko bencana.

Baca Juga :  Kwarcab Badung Gelar Karya Bakti Lebaran 2024

Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat serta komunitas yang berada pada daerah rawan bencana. Peserta kegiatan berjumlah 20 orang berasal dari DPRD kabupaten Badung, SKPD terkait, BPBD Badung, dunia usaha, BMKG Wilayah III Denpasar, SAR Denpasar, Dandim 1611 Badung, Polres Badung, Majelis Madya Kabupaten Badung serta dari PMI Kabupaten Badung. (humasbadung/bpn)

 

Keterangan Foto : BPBD menyelenggarakan workshop tindak lanjut mitigasi partisipatif (pemasangan webbing jute dan penanaman rumput vetiver) di ruang pertemuan Kantor BPBD Kabupaten Badung, Kamis (24/11/2016).

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News