BALIPORTALNEWS.COM – Pemkab Gianyar bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM, Jogyakarta melakukan penghijauan dengan menanam 28 jenis tanaman langka di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan.

Penyerahan sekaligus  kegiatan penanaman bibit pohon tersebut berlangsung di areal Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Minggu (30/10/2016).

Ketua Tim Pengabdian Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogyakarta, Dr. Purnomo MS., mengatakan penanaman 28 jenis pohon langka merupakan upaya menjaga keanekaragaman hayati dihulu DAS Pakerisan.

Sebanyak 1.090 bibit pohon tersebut diserahkan pihak UGM kepada tiga desa yang diwakili para bendesa yakni  Bendesa Pakraman Manukaya Let, I Made Mawi Arnata; Bendesa Pakraman Saraseda,  I Nyoman Weda dan kepada Bendesa Pakraman Penaka, I Wayan Lelos.

Baca Juga :  Bascomm Gelar Lokakarya Pariwisata Bali, Mendongkrak Pasar Australia dan Eropa

Seluruh pohon akan ditanam di DAS Pakerisan sekitar Pura Tirta Empul Desa Pakraman Manukaya Let, di areal  Pura Mengening Desa Pakraman Saraseda dan di areal Pura Gunung Kawi Desa Pakraman Penaka.

Penanaman pohon langka ini merupakan upaya pelestarian serta menjaga keanekaragaman, apalagi pohon yang ditanam sering dipergunakan masyarakat Bali sebagai sarana upacara.

Ke depan DAS Pakerisan bukan saja sebagai daerah warisan budaya dunia, namun mampu menjadi tempat pendidikan hayati bagi masyarakat.  “Ini merupakan upaya kami dalam menjaga alam dan lingkungan, kegiatan seperti ini akan berkelanjutan,”ujar Purnomo.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, AA Bagus Ari Brahmanta mengapresiasi kegiatan UGM. Pemkab Gianyar akan selalu menjalin kerjasama dengan pelbagai pihak dalam mewujudkan pembangunan.

Penanaman pohon langka di DAS Pakerisan merupakan upaya menjaga alam dam lingkungan di daerah hulu. Sehingga penanaman ini bisa melestarikan tanah serta tanaman di DAS Pakerisan, apalagi DAS Pakerisan sudah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Ke depan DAS Pakerisan yang dikenal memilki pelbagai peninggalan prasejarah juga akan dijadikan tempat pendidikan hayati. Kelestarian pelbagai peninggalan prasejarah dan keanekaragaman hayati di DAS Pakerisan agar selalu dijaga.

Baca Juga :  Kementerian Sosial RI dan Ajik Krisna Bersatu Membuka Peluang Kerja Bagi Difabel di Bali

Pemkab Gianyar mengajak pelbagai pihak agar selalu bersama-sama melestarikan DAS Pakerisan. “Kami ucapkan terimakasih kepada UGM dan masyarakat yang sudah mampu menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di DAS Pakerisan,” jelas  Ari Brahmanta. (hms gianyar/bpn)

 

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News