BALIPORTALNEWS.COMUsia harapan hidup masyarakat Bali saat ini mencapai rata-rata 72 tahun, dan berada pada posisi 3 tingkat Nasional setelah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta  dan DKI Jakarta.  Dengan semakin  lamanya usia harapan hidup itu berarti akan dibarengi dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang memerlukan penanganan khusus, agar para lansia tersebut tetap terjaga kondisinya baik fisik, mental dan sosialnya.

Demikian disampaikan Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali saat menghadiri dan membuka secara resmi Pembinaan Lansia Berbasis Masyarakat yang digelar di Bale Banjar Desa Kubu, Kelurahan Kubu, Bangli, Selasa (4/10/2016).

Lebih lanjut disampaikannya penangan tidak bisa hanya dilaksanakan oleh satu pihak, namun secara terpadu antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Dalam hal ini, keluarga memiliki peranan paling penting dalam menjaga para lansia yang rentan terhadap berbagai penyakit serta mental yang kurang stabil, melalui perhatian dan kasih sayang.

Terkait kegiatan pembinaan lansia, Ayu Pastika menyatakan walaupun sasaran kepada lansia masih terbatas dari jumlah yang ada, namun diharapkan tetap bisa dijadikan momentum dan motivator bagi keluarga pemilik lansia dan masyarakat pada umumnya untuk selalu memerhatikan dan peduli kepada keberadaan para lansia.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Mempersembahkan Kampanye ‘Indosat Berkah Ramadan 2024’

Disamping juga sebagai bentuk tanggung jawab kepada orang tua yang sudah membesarkan dan mengasuh kita, agar para  lansia tetap dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bupati Bangli, Made Gianyar, yanh turut hadir pada saat itu  mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan yang menurutnya sangat positif bagi para lansiadan diharapkan bisa menjadi spirit bagi warga Bangli terutama para lansia dalam menjalani kehidupan dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia itu sendiri.

Ia pun menyatakan dukungannya terhadap program-program yang sudah dilaksanakan oleh Pemprov Bali, sehingga bisa melengkapi satu sama lain dengan program yang dilaksanakan Pemkab Bangli dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Mempersembahkan Kampanye ‘Indosat Berkah Ramadan 2024’

Sementara itu, Ketua Panitia, Ketut Suastama dalam laporannya menyatakan pembinaan lansia berbasis masyarakat Tahun 2016 bertujuan dapat memberikan manfaat yang nyata untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi para lansia.

Pembinaan menurutnya akan berlangsung selama 1,5 bulan, mulai 4 Oktober s.d 14 Nopember 2016, dengan melibatkan peserta lansia sekitar 50 orang di masing-masing 2 desa di 2 Kabupaten yakni Kelurahan Kubu Bangli dan Desa Abian Tuwung Tabanan. Pembinaan yang dilaksanakan diantaranya penyuluhan yang melibatkan kanwil agama dan Dinas Sosial Provinsi Bali, serta bantuan-bantuan berupa pakaian olahraga, paket sembako, pakaian endek, serta bantuan bagi warga penyandang disabilitas berupa kursi roda.  

Sebelum acara pembukaan pembinaan, Ayu Pastika juga berkesempatan menyerahkan bantuan bedah rumah secara simbolik yang ditandai dengan peletakan batu pertama kepada salah satu keluarga yang masuk ke dalamRumah Tangga Sasran ( RTS) pasangan Ketut Ngalih (60) dan Nengah Mekar (55), warga Br. Gelinggang, Kelurahan Kubu, Bangli. Keluarga ini kesehariannya menggantungkan hidup dari menggeluti kerajinan anyaman bambu, dengan penghasilan sekitar 25ribu per-hari.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Mempersembahkan Kampanye ‘Indosat Berkah Ramadan 2024’

Bantuan yang diserahkan merupakan bagian dari kegiatan pembinaan lansia yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) BK3S Provinsi Bali yang menjalin koordinasi dan kerjasama bersama RSU Puri Raharja. Bantuan untuk keluarga Pekak Ngalih merupakan salah satu bantuan dari 3 unit CSR yang akan diserahkan, sedangkan sisanya lagi 2 unit diterima oleh warga Desa Abian Tuwung, Kediri, Tabanan, dengan nilai anggaran untuk masing-masing bantuan sebesar 30 juta. 

 Acara juga turut dirangkaikan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan para lansia diantaranya senam lansia, pagelaran cak lansia, pemeriksaan kesehatan gratis dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pemeriksaan dan pemberian kaca mata gratis dari RS Mata Bali Mandara, serta penyerahan bantuan secara simbolik kepada para lansia oleh Ayu Pastika. (hms prov bali/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News