Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Hampir 120 orang warga keturunan bersama dengan teman-teman dari India, merayakan Hari Kemerdekaan India yang ke-70 dengan keceriaan dan semangat patriotik dalam kesederhanaan namun elegan di Konsulat India di Bali, Senin (15/8/2016).

Konsul Jenderal India, R.O. Sunil Babu mengibarkan bendera tri-warna di Konsulat yang berda di kawasan Renon, Denpasar, Bali. Upacara ini diikuti paduan suara lagu kebangsaan ‘Jan Gan Man‘ yang ditulis oleh Penyair India yang juga merupakan peraih Nobel, Rabindranath Tagore yang mengunjungi Bali pada 1927. Para siswa dan guru dari Gandhi Memorial International School di Renon, Bali, menyanyikan lagu-lagu patriotik ‘Mera mulk mera desh mera ye vatan’ and ‘Sare jahan se achcha Hindustan humara’.

Konsul Jenderal membacakan pidato Presiden India, Pranab Mukherjee, yang disampaikan pada malam Hari Kemerdekaan. Dalam sambutannya Presiden memberikan penghormatan kepada para pahlawan tanpa tanda jasa tang telah berjuang untuk kemerdekaan India. Presiden menekankan pada kenyataan bahwa setelah mendapatkan kemerdekaan pada 1947, ada beberapa orang yang meragukan India akan bertahan sebagai negara demokrasi, keraguan ini telah terbukti salah dengan menunjukkan India sebagai negara demokrasi yang maju, stabil dan progresif dengan pengalihan kekuasaan yang damai dari satu pihak kepada pihak lain dan dari satu generasi ke generasi.

Presiden menunjukkan bahwa perbedaan dalam pemikiran politik tidak mencegah partai yang berkuasa dan oposisi datang bersama-sama dalam mengejar agenda pembangunan nasional, persatuan, integritas dan keamanan bangsa. Sebagai contoh, ia mengutip bagian terbaru dari RUU Perubahan Konstitusi untuk pengenalan Barang dan Jasa Pajak tengah-tengah pembahasan parlemen non-partisan dan kualitas.

Baca Juga :  Selama Arus Mudik Jatimbalinus, Pertamina Catat Konsumsi Pertamax Series Naik 26,3 Persen

Presiden memperingatkan terhadap gangguan, penghalangan dan mengejar lengah dari perubahan politik memecah-belah oleh beberapa kelompok. Presiden juga menunjukkan bahwa fitur unik India adalah menghormati nilai-nilai dan keyakinan budaya masing-masing.

Presiden mengatakan bahwa esensi negara pluralitas terletak pada menghargai heterogenitas dan menghargai keberagaman. Dalam sambutannya, Presiden mendesak bangsa untuk mengambil nasib di tangan untuk membangun India dari mimpi para pendiri. Presiden lebih jauh mendesak negara itu untuk menciptakan masa depan yang ekonomis akan memberdayakan 600 juta  pemuda, membangun sebuah bangsa yang terampil.

Presiden juga menekankan karena ratusan kota modern sudah mulai dibangun, negara harus memastikan bahwa kota–kota tersebut manusiawi, berteknologi tinggi, dan membawa kebahagian bagi masyarakat. Ia mendesak seluruh bangsa India untuk turut bekerja sama, berinovasi dan maju.

Pertumbuhan yang luar biasa bahwa India telah mengalami pertumbuhan hampir 8% per tahun selama dekade terakhir telah menyebabkan lembaga internasional mengakui status India sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Peningkatan besar ini telah memberikan kemudahan untuk melakukan bisnis, memulai gerakan dan semangat inovatif dari pengusaha muda yang juga telah menarik perhatian internasional.

Presiden mendesak bangsa untuk membangun kekuatan ini sehingga kepemimpinan ini bisa dipertahankan dan berkelanjutan.

Presiden memuji dinamisme dalam kebijakan luar negeri. Keeratan hubungan dengan negara–negara sahabat di kawasan Afrika dan Asia Pasifik. India sedang mengalami proses penempaan hubungan baru berdasarkan nilai-nilai bersama dan saling menguntungkan dengan semua negara, terutama dengan negara–negara sekitarnya.

Presiden menekankan bahwa negara tidak akan kembali pada “kebijakan pertama tentang negara–negara di sekitarnya”. Presiden menjelaskan bahwa fokus India dalam kebijakan luar negeri tetap pada hidup berdampingan secara damai dan memanfaatkan teknologi dan sumber daya untuk pembangunan ekonomi India.

Presiden mengatakan bahwa inisiatif baru telah meningkatkan ketahanan energi, pangan, dan menciptakan kerjasama internasional untuk mengambil program pembangunan andalannya ke depan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesehatan Penderita TB, Pemkot Denpasar Serahkan Sembako

Presiden mengutuk serentetan kegiatan teror yang katanya, selain membunuh orang yang tidak bersalah atas nama agama, juga mengancam untuk mengganggu membagi geo-politik, yang bisa membuktikan bencana bagi perdamaian dunia.

Presiden memperingatkan kekuatan ini sekarang menimbulkan bahaya bagi seluruh sikap hormat dari bangsa-bangsa dan mendesak dunia untuk melawan mereka tanpa syarat dan dalam satu suara.

Presiden menyatakan keyakinan besar dalam kapasitas bawaan dan melekat India sebagai negara tua yang jiwanya dan jijivisha-kemauan untuk hidup dan unggul, tidak pernah bisa ditekan. Presiden menunjukkan bahwa meskipun berbagai kekuatan eksternal dan internal berusaha untuk memadamkan jiwa India selama ribuan tahun, jiwa telah muncul lebih kuat dan lebih mulia dari waktu ke waktu telah dinetralkan, berasimilasi dan dimasukkan setiap tantangan yang dihadapi.

Pihak konsulat juga menayangkan sambutan Perdana Menteri India, Narendra Modi untuk bangsa dari benteng Red Fort di New Delhi. Selain itu, pihak konsulat juga memutar video yang menunjukkan kemajuan India dalam 70 tahun terakhir.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News