Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi dibukanya Sekolah Tinggi Negeri baru di wilayah utara Bali, yaitu Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan. Dia menyatakan kebahagiaan dan kebangaannya dengan bertambahnya lagi sekolah tinggi yang berbasis agama Hindu di Bali. Hal itu disampaikannya ketika menerima audiensi dari rombongan STAHN Mpu Kuturan yang dipimpin oleh Ketua sekolah itu, I Made Suweta, di ruang Gubernur, Denpasar (1/8/2016).

Pastika menambahkan pertumbuhan sekolah tinggi berbasis agama masih sangat diperlukan di Bali dalam rangka membentuk karakter anak muda Bali. “Jadi saya harap sekolah ini bisa mengantarkan agama dan falsafah Hindu sebagai tiang utama di Bali bahkan hingga Indonesia dan global,” cetus orang nomor satu di Bali itu. Ia juga berharap  keberadaannya dalam upaya memberikan pencerahan kepada umat.

Baca Juga :  Usung Tema Saguna Prawerthi, Festival Beraban Tahun 2024 Kembali Digelar

Selain itu, keberadaan sekolah tinggi tersebut di bagian utara Bali merupakan upaya positif  dengan tujuan untuk pemerataan. “Jadi semua tidak berpusat di selatan saja, dan hal ini juga bisa menjadikan pembangkit spirit kota Singaraja sebagai kota pendidikan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur yang berasal dari Buleleng itu juga berpesan agar perguruan tinggi tersebut tidak saling berebut mahasiswa. Posisi STAHN sendiri sebagai sekolah negeri bisa menjadi nilai plus tersendiri, karena tidak harus menerima mahasiswa sebanyak-banyaknya. “Tidak apa-apa jika kita hanya menerima 30 atau 40 mahasiswa tahun ini, yang penting kualitas sekolah ini dan lulusannya mampu bersaing. Jadi jangan hanya berlomba-lomba cetak sarjana, tapi tanggung jawab kita mencetak muda mudi Hindu yang benar-benar berkarakter Hindu secara utuh,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tim Gabungan Dishub Denpasar Tertibkan Kendaraan Yang Parkir Sembarangan, Diganjar Teguran, Penggembosan Hingga Tilang

Selain itu, dia berharap sekolah ini juga mampu mencetak lulusan dharma duta (pemberi dharma wacana-red) yang mumpuni. “Terus terang saya kagum melihat anak-anak muda yang sudah bisa memberikan kotbah dengan baik, seperti Alm. Ustaz Uje, Ustaz Mansur dll, saya ingin anak muda Bali juga bisa seperti itu. Karena jika anak muda yang menyampaikan bisa lebih aktual dan realistis,” jelasnya.

Sementara itu I Made Suweta melaporkan perkembangan sekolah yang dipimpinnya yang dibuka pada bulan Maret yang lalu. Sekolah yang diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin tersebut, di tahun pertamanya telah mampu menjaring mahasiswa sekitar 100 orang. Menurutnya jumlah itu cukup bagus untuk ukuran sekolah tinggi yang terbilang baru. Akan tetapi, dia menambahkan untuk saat ini masih terdapat beberapa kendala sepertinya kurangnya sarana dan prasarana pendidikan.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Serahkan 1.625 Bantuan Paket Sembako TJSL BRI Denpasar Kepada Masyarakat

Untuk menyikapi permasalahan tersebut, pihaknya melakukan kerjasama dengan griya ataupun pesraman yang dekat, agar mahasiswanya bisa belajar dulu. Dalam kesempatan itu Suweta juga mengundang Gubernur Pastika menghadiri General Stadium yang akan dilaksanakan bulan September mendatang.

Menanggapi permasalahan tersebut, Pastika menyarankan untuk menggunakan fasilitas di asrahm Bedugul untuk kegiatan belajar mengajar, bahkan bisa meminjam fasilitas laboratorium di SMA Bali Mandara.

Dalam pertemuan pagi itu hadir pula Kepala Dinas Pendidikan pemuda dan Olah Raga, TIA Kusuma Wardhani, Kepala Dinas Kebudayaan Dewa Beratha, Kepala Biro Pemerintahan Jayadi Jaya, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, AA Gede Geriya dan Kepala Biro Humas Setda Bali I Dewa Gede Mahendra Putra.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News