Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Gianyar,  Dewa Alit Mudiarta mengatakan, keberagaman agama di Indonesia selalu memberikan warna dalam batas–batas toleransi kerukunan umat beragama yang berbeda–beda keyakinan.

“Hidup rukun di tengah perbedaan tersebut masih menjadi upaya dan harapan pemerintah dan seluruh masyarakat di negeri ini. Tak ada lagi diskriminasi, kriminalisasi maupun anti sosial terhadap pemeluk agama minoritas. Sehingga persatuan itu akan utuh menjaga nilai–nilai Pancasila di NKRI tercinta ini,’’ ujar Dewa Alit Mudiarta, Selasa (23/8/2016).

Baca Juga :  Gandeng Bank Indonesia, Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali Ajak Semua Pihak “Ngrombo” Sukseskan Pelaksanaan Desa Binaan Telajakan Bersemi di Desa Temesi

Dewa Alit Mudiarta saat memberi arahan dalam sarasehan pemuda lintas agama yang melibatkan puluhan siswa SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar di Gedung PLUT Bedahulu, Blahbatuh, Gianyar mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi terhadap kondusifnya kehidupan beragama di Kabupaten Gianyar. Dia berharap, suasana harmonis tersebut dapat selalu terjaga dan terpelihara.

Pemahaman tentang agama hendaknya dijadikan tolak ukur generasi muda dalam mengenyam segala bentuk pendidikan. Sebab, disana akan diajarkan betapa pentingnya saling menghargai ketidaksamaan keyakinan dan agama.

”Di sekolah tidak boleh ada tindakan bullying terhadap siswa penganut agama minoritas,” harap Alit Mudiarta.

Dikatakan, perbedaan ini merupkan aset bangsa, wadah untuk saling mengisi satu sama lain. Nilai positif yang tertuang dalam ajaran agama dapat dijadikan pedoman untuk membentuk karakter bangsa yang tangguh dan beradab.

Baca Juga :  Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali Ajak Semua Pihak “Ngrombo” Sukseskan Pelaksanaan Desa Binaan Telajakan Bersemi di Desa Temesi

“Tugas kalian anak muda untuk mengemban amanah itu,”ujar mantan Kepala Disdikpora Kabupaten Gianyar.

Ketua Forum Koordinasi Umat Beragama Kabupaten Gianyar, Tjokorda Gede Partasuniya mengatakan, sarasehan merupakan media silaturahmi bagi para pemuda lintas agama di Kabupaten Gianyar. Hasil yang diharapkan usai dialog nanti yakni adanya peningkatan toleransi dan saling pengertian antargenerasi muda.

“Sinergi ini tercipta dalam memelihara Tri Kerukunan Umat Beragama,’’ ujarnya. (agy/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News