Baliportalnews.com
Baliportalnews.com
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 6 Denpasar sangat berbeda dibandingkan di sekolah lain. Dikatakan berbeda, karena pembukaan MPLS dibuka langsung Kepala SMPN 6 Denpasar yang anyar yakni Gusti Ayu Putu Tirtawati, S.Pd., ditandai dengan pelepasan balon ke udara.

MPLS di sekolah ini diikuti 360 siswa kelas VII dengan kehadiran 100 persen. Hebatnya lagi, MPLS di sekolah ini juga melibatkan Ketua Komite SMPN 6 Denpasar, Wayan Suada, sebagai Ketua Pemantau MPLS.

Tirtawati mengungkapkan, MPLS sangat penting artinya untuk pengenalan sekolah, membudayakan hidup tertib, dan menjalin komunikasi antara warga sekolah. Tata krama juga diberikan untuk mengisi muatan pendidikan karakter dan budaya malu di sekolah.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Sampaikan LKPJ TA. 2023 di Hadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar

Karenanya, MPLS di SMPN 6 Denpasar dikemas penuh dengan suasana gembira, dan sangat jauh dari kesan perpeloncoan dan kekerasan. Ini sesuai dengan tema MPLS ‘’Melalui MPLS yang Sejuk, Sehat dan Berbudaya Kita Tumbuhkan Generasi Muda yang Berkarakter dan Peduli Lingkungan’’.

Tirtawati didampingi Wakasek Kesiswaan Drs. Made Rutha, Wakasek Kurikulum Wayan Gandawati, Wakasek Sarpras Nyoman Sunarta, S.Pd., dan Wakasek Humas GA Swadari menambahkan, MPLS lebih banyak diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah, program dan cara belajar siswa aktif, tata krama siswa dan pemahaman budaya sekolah, serta menanamkam budaya malu di kalangan siswa.

Baca Juga :  Tahun 2024, Distan Denpasar Targetkan Vaksinasi Rabies Sasar 73.975 HPR

MLPS berbudaya diimplementasikan dengan bentuk sopan santun, bersih dan budaya malu. Tirtawati menyebutkan sebagai suatu kebenaran bahwa tak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tak didasari oleh nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat.

Sedangkan MPLS berkarakter diimplementasikan pada 18 nilai pendidikan karakter bangsa. Dikatakan nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agam, budaya, hukum adat dan istiadat.

MPLS ramah lingkungan diimplementasikan dengan aksi bersih dan PSN. Siswa diajak selalu peduli dengan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, memberishkan lingkungan setiap pagi sebelum jam pelajaran, rasa memiliki di kelas, dan tidak merusak sarana dan prasarana di sekolah.

Usai mengikuti MPLS, Jumat (15/7) seluruh siswa baru diajak out bond ke Bedugul. Kegiatan ini selain untuk refresing, sekaligus mengajak siswa belajar dan peduli dengan alam sekitar.  (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News