Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – SMAN 7 Denpasar menjadikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai tonggak penumbuhan gerakan budaya literasi. Setiap siswa baru diwajibkan membawa satu buku bacaan, yang nantinya dimanfaatkan sebagai perpustakaan kelas.

‘’Nantinya setiap kelas akan ada pojok bacaan,’’ tegas Kepala SMAN 7 Denpasar, Dra. Cok Istri Mirah Kusuma Widiawati, disela-sela pelaksanaan MPLS di SMAN 7 Denpasar, Senin (11/7/2016).

Selain menumbuhkan gerakanbudaya literasi, siswa baru juga diajak meneliti dan memperkenalkan tenun ikat endek Bali dan diunggah di media sosial, salah satunya instagram. Kegiatan ini selain memberikan efek kepada siswa untuk melek teknologi sekaligus menanamkan pada siswa untuk mencintai produk tradisional.

Siswa baru juga dikuatkan dalam cinta lingkungan untuk memperkuat jiwa anak muda SMAN 7 Denpasar  cinta lingkungan sebagai sekolah berwawasan wiyata mandala. MPLS diikuti 397 siswa baru dengan kehadiran 100 persen.

Baca Juga :  Seluruh Kantor Pajak di Bali Buka Layanan Tanggal 30 dan 31 Maret 2024

CIM Kusuma Widiawati didampingi Waka Kurikulum I Wayan Sucipta, S.Pd., Waka Humas Nyoman Sedana, S.Pd., M.M., Waka Kesiswaan Drs. Made Siarta, M.Pd., Waka Sarpras Drs. Made Wirawan dan Waka SDM Dra. Ni Nyoman Sriwati Asih, menambahkan, MPLS juga diarahkan untuk kemandirian siswa.

Salah satunya membiasakan siswa bangun pagi sebab saat PBM mereka sudah berada di sekolah pukul 06.30. Proses pembelajaran ini akan menjadi pembiasan dan budaya sehingga anak-anak Sisma ini disiplin tiba di sekolah.

Hari pertama MPLS di sekolah ini dipantau senator asal Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Bahkan Arya Wedakarna sempat memberi wejangan menggugah anak muda Bali untuk menjadi SDM yang cerdas dan menjadi  pemimpin masa depan. (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News